RSS

yang "Maya" akan tetap "Maya"

25 oktober 2011|13.35
Backsound: Ya Sudahlah – Bonda feat. F2B
Bismillah...
Ingat akan sebuah tulasan yang lalu....
 Dirinya kukenal dalam ruang maya
Entah ada apa dengan yang dituliskannya
Rasa suka kagum muncul akan dirinya
Berharap tuk jadi kekasihnya
(Ku Kenal dalam Ruang Maya)

Ya, sebuah tulisan yang kutulis disaat aku mengenal seseorang melalui dunia maya, yang entah mengapa membuat aku tertarik padanya. Entah apa yang ada pada dirinya saat itu. Banyak obrolan yang terjadi, sehingga menimbulkan sebuah ketertarikan. Ia pun pada saat itu menyiratkan sebuah perasaan yang berbeda. Walau awalnya aku menolak rasa yang ada, tapi ia berhasil membuatku mendambanya.
Mengingatnya saat ini membuatku tertawa sendiri. Hal ini terjadi sekitar dua tahun lalu. Tiba-tiba ia menghilang tanpa kabar sedikitpun. Rasa penasaran yang sangat besar membuatku memberanikan diri untuk menghubunginya terlebih dahulu. Sambutan yang hangat dan baik membuatku cukup senang saat itu. Namun satu hal telah merusak hubungan baik ini, ternyata tak lagi menginginkan aku, dan menghilang, lenyap pergi begitu saja. Sebuah rasa kecewa kembali hadir. Kecewa akan diri sendiri, meratapi kebodohanku.
Sejak saat aku bertekad tidak lagi akan terbawa hanyut dalam obrolan dunia maya. Dan yang “maya” itu akan tetap menjadi :maya”, percayalah...

Hmmmmmm.... namun kebodohan dunia maya ini kembali terjadi pada diriku yang bodoh ini. Sekitar awal tahun ini aku kembali mengenal seseorang lewat dunia maya. Aku mengenalnya ketika pengerjaan tugas akhirku. Skripsiku bertemakan tentang online shopping  yang mengharuskanku untuk melakukan riset secara online. Aku mengirimkan beberapa kuisioner risetku kepada beberapa teman di Facebook ku, termasuk kepadanya.
Entah sejak kapan aku berteman dengannya pun aku tak tau. Aku mengirim secara acak, dan ia membalas pesanku. Ia bersedia mengisi kuisionerku dan juga menolongku membagikan kuisioner kepada beberapa orang temannya. Sangat banyak terbantu saat itu, paling tidak 10% respondenku diperoleh darinya. Sehingga percakapan dan obrolan pun sering terjadi. Baik obrolan mengenai perkuliahan, risetku, tugas akhirnya, kejar target wisuda, dan sampai juga kepada msalah pribadi. Banyak hal yang ia bagi denganku, begitu juga aku yang kembali terhanyut dalam hal ini. Walau awal sudah ku antisipasi, tapi apalah daya, pesonanya ternyata begitu besar (sedikit lebay yeeee).
Selama pengerjaan riset, selama itu pulalah aku mengenalnya. Ternyata ia adalah orang yang sangat baik, mau memberikan masukan kepadaku, dan ada banyak hal yang aku pelajari darinya. Ia juga orang yang taat beragama. Pernah sekali ia menyuruhku untuk shalat malam ketika data risetku tak kunjung benar. Yak saya terpesona. Mungkin, pada saat itu aku menganggap dia adalah prang yang sempurna pada saat itu.
Untuk membalas kebaikannya dan membantuku dalam pengerjaan riset, aku berniat untuk mentraktirnya, pada saat aku menawarinya ia pun tak menolak. Jadilah aku menjanjikan traktiran es krim kepadanya. Tapi entah kapan janji itu akan kupenuhi, sampai saat ini masih belum bisa ku penuhi. (Hmmmmmm ternyata aku masih punya hutang!!!) kesibukannya dan kesibukanku selama ini membuat sedikit lupa. Bila disengajapun untuk mengatur jadwal ada-ada saja pengganggunya.
Namun suatu pagi entah apa yang membuatku menawarkan sarapan yang kubuat padanya, tanpa menolak iapun memintaku untuk mengatarkannya. Dan entah apa pula yang membuatku mau saja mengantarkan sarapan itu, yang memang kubuat dalam porsi banyak hari itu, kepadanya yang sudah berada dikampus terlebih dahulu. Dengan sigap aku menuju tempatnya, yang akupun sebenarnya belum pernah kesana.
Pertama kali aku menemuinya, degup jantung terasa sangat cepat, tak satupun kata keluar dari mulutku sampai ia pun heran. Aku sendiri heran dengan yang terjadi saat itu, namun berusaha untuk menghilangkan gugup yang ada. Namun yang kulihat padanya ia pun merasa gugup dan beberapa kali menghapus peluh dikeningnya, padahal cuaca tidak terlalu panas saat itu. Tidak banyak obrolan yang terjadi saat itu, hanya seputar sarapan, risetku, dan tugas akhirnya. Tidak begitu lama pertemuan itu, aku harus segera menemui pembimbingku, dan ia pun mendapat kabarnya bahwa ibunya ingin menemuinya. Namun malamnya ia kembali menghubungiku mengucapkan terimasih atas sarapan tadi pagi. Ia juga melontarkan kata maaf yang membuatku kembali heran. Ternyata ia meminta maaf atas kegrogiannya yang membuatnya hanya sedikit berbicara, dan secara langsungpun akau mengutarakan kegrogianku juga. Memang hal yang aneh yang kurasakan saat itu.
Obrolan demi obrolan pun terjadi setiap hari, ada-ada saja hal yang menjadi perbincangan dengannya. Ia juga mulai menceritak keluarganya, terutama adiknya yang tengah tahun ini melahirkan. Ia sangat menyayangi ponakan pertamanya ini. Banyak hal yang ia ceritakan tentang keponakannya, yang belakangan kutahu seorang bayi perempuan yang kulihat dari fotonya begitu cantik dan lucu. Dan aku pun sangat-sangat ingin bertemu dengan bayi lucu itu. Cukup lama juga mencari waktu yang tepat untuk bisa menemui sang bayi kecil itu.
Sampailah pada akhirnya Tuhan mengizinkanku untuk menemui bayi kecil itu (lebai deeeeh). Ia menjemputku dan mengantarkanku kerumah adiknya. Berkenalan dengan keluarga kecil adiknya dan tentu saja dengan sikecil yang lucu itu. Lumayan lama, tap masih saja ada grogi untuk berbicara dengannya maupun dengan adiknya. Jadilah aku yang digodai saat itu. Tapi tetap tidak bisa marah dan hari itu tetap menyenangkan.
Namun setelah pertemuan itu komunikasi sedikit berkurang. Mungkin ia sangat berkonsentrasi dengan tugas akhirnya yang sangat menderanya. Kumaklumi itu. Tapi diam-diam rasa kecewa dan cemas kembali menghampiri. Takut, rasaku ini kembali kepada jalan yang salah  aku kembali mengalami kekecewaan atas kebodohanku.
Lebih kurang satu bulan tidak ada komunikasi dengannya, yang ku ketahui tentangnya ia akan seminar hasil penelitiannya, tetap ada doa untuknya. Dan lebih kurang seminggu lalu kembali ada komunikasi kecil dengannya. Ia bercerita mengenai seminarnya, dan akan disidang sarjana pada minggu ini. Namun ada yang berbeda darinya, ia tidak seakrab dulu. Seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan dan menghindar dariku. Dan tanpa sengaja ia pun bercerita tentang perasaannya. Ternyata ada sebuah perasaan yang simpan terhadap seseorang lain disana. Ia juga baru mengenalnya, sangat penasaran, dan mengatakan ia sedang jatuh cinta.
Entah apa yang kurasakan. Diam dalam keterkejutan.
Ya, aku hanyalah seorang adik baginya, tidak lebih. Dan kembalilah aku sebagai seorang yang bodoh, yang lagi-lagi mau saja diperbodoh oleh perasaan. Kembali teringat pernyataaku, yang “maya” itu akan tetap menjadi “maya”. Apa pun usaha yang kulakukan itu tidak akan menjadi nyata. Tapi ya sudahlah, aku menerima dengan lapang dada. Kembali mendapatkan sebuah pelajaran besar dalam hidup.
...saat kau berharap, keramahan cinta tak pernah kau dapat ya sudahlah
...coz everything is gonna be OK
Semoga nanti akan ada yang nyata yang membuat semuanya berakhir indah. Dan yakinlah semua akan indah pada waktunya. Amin....
Alhamdulillah J

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment

Need your comment here guys ^_^